SENI TARIAN TRADISIONAL DAERAH
suara revolusi
07.14.00
0
Oleh:
Mitha Kurnia Kasih*
SUARA REVOLUSI.COM- Ekstrakulikuler yang diadakan pada
setiap sekolah tentu sangat banyak macamnya. Salah satunya, ekstrakulikuler umum yang diikuti oleh perempuan, yakni seni
tari (tarian tradisonal daerah). Seni tari yang baru dipelajari yaitu Tari
Rudat, Tari Beriuk Tinjal, Tari Asihtrisna, Tari Topeng, Tari Sasambo, Tari Belibis, Tari Gandrung, dan Tari Bau Nyale.
Seni tari termasuk juga dalam kelompok
seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan melalui media pendengaran
(audio visual art). Ketika menari biasanya diikuti oleh irama musik tari. Cara
mempersembahkan irama musik tarian tradisional biasanya ada dua, yaitu:
Ø Secara
langsung (memperagakan atau memainkan alat musik secara langsung).
Ø Secara
tidak langsung (melalui pemutar suara atau rekaman).
Alat musik yang digunakan adalah alat
musik tradisional. Contohnya seperti alat musik seruling yang terbuat dari
potongan batang pohon bambu, serta alat musik tradisional lainnya.
Tari Rudat adalah
tarian tradisional yang berasal dari Suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tari
Rudat seperti pertunjukan pencak silat karena ada gerakan memukul, menendang,
memasang kuda-kuda, dan menangkis. Tari Rudat digunakan dalam menyambut tamu dan acara-acara
formal pemerintahan.
Tari Rudat sudah ada sejak abad
ke-15 yang merupakan salah satu warisan nenek
moyang. Pada tahun 1987 sering dijumpai Tari Rudat di
pinggir jalan raya mengiringi pengantin baru menuju rumah mempelai wanita
Tari Rudat berasal dari Turki bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad ke-15.
Adapun pelaksanaannya yaitu Tari
Rudat biasanya ditampilkan saat acara Maulid Nabi
Muhammad, Isra' Mi'raj, Khataman Al-Quran, Idul
Fitri, dan hari besar Islam lainnya. Tari
Rudat dibawakan oleh 13 penari yang berdandan menyerupai prajurit. Para penari mengenakan baju
berlengan panjang warna kuning, dan celana selutut berwarna biru serta
mengenakan kopiah panjang (tarbus). Para penari dipimpin oleh seorang komandan yang mengenakan mahkota dan memegang pedang. Tari Rudat diiringi dengan melodi
khas Melayu. Seperti rebana, mandolin, biola, dan jidur. Pertunjukan Tari Rudat terdiri
dari pembukaan ucapan tabik (hormat/permisi) yang berbunyi: Tabik tuan-tuan,
tabik nona-nona, mulailah bermain di hadapan tuan-tuan melihat keramaian,
kemudian bershalawat (puji-pujian kepada Nabi) dan dilanjutkan dengan penutup
(permintaan maaf jika ada salah ucap dan tingkah saat menari).
Jumlah
pemain rudat ada 13 orang. Sedangkan pemain musik yang mengiringi rudat ada
beberapa orang. Masing-masing menabuh gendang, tambur, seruling, dan satu orang
lagi bertugas menyanyikan syair rudat. Pementasan
rudat hanya berlangsung 10 menit. Terdiri 3 bagian, yaitu pembukaan, shalawat, dan penutup.
Seni tari mempunyai banyak manfaat, salah
satunya untuk mengeluarkan keringat supaya tubuh menjadi sehat. Bukan hanya
itu, seni tari juga dapat melatih kedisiplinan, konsentrasi pikiran, dan
keseimbangan tubuh lengan atas, lengan bawah, samping kiri dan samping kanan. Seni
tari juga dapat memperkenalkan khas budaya daerah.
Seni tari ini, biasanya mencerminkan
gambaran cara atau adat masyarakat di daerahnya. Seperti ritual Bau Nyale khas
milik daerah Lombok Tengah. Ritual Bau Nyale ini dapat diperagakan cara atau
diperlihatkan langkah-langkahnya melalui sebuah tarian, tarian tersebut yang dinamakan
Tari Bau Nyale.
Adapun faktor masalah yang dialami dalam menari:
1.
Faktor kekakuan tubuh
Tubuh yang kaku dan
tidak mempunyai kelenturan pada tubuh, maka akan menyulitkan badan bergerak
cepat saat menari.
2.
Tubuh yang tidak stabil
atau kegemukan
Tubuh
yang tidak stabil atau memiliki berat badan yang lebih,menyebabkan timbulnya
kesulitan saat ada gerakan tari yang cepat.
3.
Faktor kebiasaan atau
keterampilan
Kebiasaan
dalam mempelajari gerakan tari yang sudah dihafal dan tidak berpindah ke
gerakan tari yang belum dikuasai, akan menyebabkan kegagalan keseimbangan.
4.
Faktor fisik yang
kurang ideal
Fisik
yang lemah dan kurang ideal dapat mempengaruhi gerakan dan keseimbangan tubuh.
Maka diperlukan fisik yang tidak terlalu gemulai dan sehat serta ideal.
5.
Faktor kebugaran tubuh yang kurang
Tubuh
yang kurang kebugaran akan menyebabkan kefokusan hilang. Untuk itu, dibutuhkan
olah raga dan pemanasan badan sebelum mulai melakukan gerakan tarian.
Adapun
perbedaan tarian tradisional dengan dance.
Yang
membedakan tarian tradisional dengan dance yaitu:
1. Perbedaan
irama musik
Musik
yang digunakan pada tarian tradisional yaitu musik yang berasal dari ketukan
alat musik serba tradisional. Tidak sama seperti musik yang digunakan pada
tarian (dance). Musik dance yang digunakan biasanya musik yang berjenis pop dan
DJ. Kadang, musik tradisional juga bisa digunakan saat melakukan pertunjukan
dance.
2. Perbedaan
kostum (pakaian)
Kostum
yang digunakan dalam tarian tradisional yaitu kebayak, lambung, dan selendang
atau baju khas daerah. Sedangkan kostum yang digunakan dalam dance yaitu baju
kaos, celana panjang atau pendek, dan
biasanya diikatkan baju lengan panjang pada bagian pinggang. Atau menggunakan
kostum sesuai kesepakatan bersama.
3. Perbedaan
tata rias wajah dan rambut (make up)
Tata
rias wajah pada penari tradisional biasanya menggunakan make up tebal (sedikit
tidak natural), dan model rambut biasanya sesuai dengan atribut riasan kepala. Sedangkan
tata rias wajah yang digunakan pada tarian (dance) bisa sesuai dengan
persetujuan bersama, begitupun juga dengan gaya rambut.
Meskipun banyak perbedaan, keindahan tarian
tradisional tidak kalah populer dengan dance. Selain gerakan tarian tradisional
yang anggun, tersimpan juga keindahan-keindahan bentuk gerakan yang begitu
indah untuk dilihat oleh semua orang.****
Tidak ada komentar